Bangun tidur tetep
kepagian..hehe, karena biasa di Cikarang bangun jam 5 jadi terbawa, padahal jam
5 di sini masih gelap. Papah sudah duluan bangun (disiplin bingitz), karena mau
mempersiapkan materi untuk seminar hari ini. Yang agak susah bangun memang suamiku dan ade
babonku (peace..hehe). suamiku jam 6 baru bangun itupun karena mau shalat
subuh, adeku sampai jam 7 pun harus dibangunin dengan cara paksa, karena takut
terlambat. Kami harus buru2, karena kami dapat schedule bis ke Genting jam 10,
jadi paling tidak kami jam 8 harus berangkat dari Hotel Bangi Putrajaya. Memang
biang keroknya adeku tercinta, mau mandi saja iklannya banyak banget, belum
dandannya..hehe, dan tetep jam setengah 9 kami baru bisa jalan dari hotel,
itupun karena tidak ada taksi yang standby berarti kami masih harus menunggu
taksi, Alhamdulillah pihak hotel mau bantuin panggil taksi yang dekat. Sekitar 10
menitan baru taksinya datang, dan kami pun bergegas untuk menuju ke stesen UKM.
Karena taksi yang kami naiki bukan taksi
hotel dan menggunakan argo, ternyata kami hanya membayar 10 RM, lebih murah 2
kali lipat dari yang kemaren, yang penting cukup tahu, untuk pengalaman
berikutnya. Sampai di stesen UKM pun kami tertinggal kereta dan kami harus
menunggu lagi sekitar 5 – 10 menitan untuk kereta selanjutnya, saya sudah takut
saja terlambat naik bis ke Genting, masalahnya tiketnya sudah terbeli, kebayang
kan ruginya kalau terlambat. Jam 9 lewat 7 menit keretanya datang, sepanjang
jalan boro2 mau foto2 rasanya mau cemek2 adeku yang ganteng itu. Sampai di KL
Sentral jam 10 kurang 5 menit, buru2 ke bawah tempat naik bis. Alhamdulillah,
ternyata bis yang jam 10 masih ada, tapi penumpangnya sudah pada ngantri. Kami
pun dapat antrian belakangan masuk ke dalam bis, untungnya di tiket sudah
tertulis nomor kursi, jadinya tidak berebutan kursi. Alhamdulillah.
Perjalanan ke Genting cukup
membuat mabuk, karena jalannya yang berkelok dan menanjak. Mana perut belum
terisi, tadi hanya sempat makan roti dan air putih saja, syukur ada tolak angin
dan fresh care yang bikin survive..hehe, tipikal mak2 banget yaaak. Pusing,
mual, pengennya cepat sampai di stesen tempat cable carnya aja *.*
Alhamdulillah, kurang lebih satu
jam ngelawan mabuk, bis ini pun sampai di stesen tempat naik cable car. Di
stesen ini ada kantin juga yang menyediakan makanan dan minuman, pilihan
makanannya cukup banyak, ada nasi goreng, mi goreng, ayam goreng, telur goreng,
macem2 deh pokoknya. Karena saya seperti diburu2, takut terlambat naik cable
carnya, jadinya kami hanya membungkus 3 nasi goreng + telur ceploknya.
Sebenarnya saya sedikit tidak sadar, suami sepertinya lagi bête. Setelah di
atas cable car saya baru sadar ternyata suami kesal gara2 saya seperti
terburu2. Suami inginnya santai saja, kita nikmati liburannya, kan sudah sampai
di stesen cable car, makan dulu di kantin yang tadi, setelah enak, badan
segeran baru naik cable carnya. Saya karena takut cable carnya juga pakai
schedule jadinya buru2 aja, takut ga bisa naik cable carnya. Ternyata, naik
cable car tidak ada jadwalnya, kalau ada cable car kosong, tiket ada silahkan
masuk dan pakai. Hehe..maaf ya, beb, kan aq ga tau ^^. Pertengahan cable car
suami baru enakan, makanya baru bisa pinjem hp buat ambil foto..hehe.
Naik cable car ini cukup
menegangkan, karena kita hanya ada di dalam sebuah kotak berkaca yang ditopang
oleh satu tiang yang menempel di kabel tali yang berjalan di atas ketinggian.
Saya sih tidak tahu pasti berapa ketinggiannya, yang pasti kami ada di atas
pohon, bahkan bisa melihat ada monyet2
yang berlompat2 di bawah kami, makin lama cable car ini semakin naik, dan kami
pun semakin tegang karena ada beberapa yang naiknya sangat ekstrim -.- 20 menit
yang sangat memicu adrenalin buat saya. Setelah sampai di stesen cable car
Genting Highland baru lega rasanya. Sempat terpikir apa pulangnya naik bis saja
ya..hehe.
Sampai di stesen Genting Highland
agak kaget juga sih, dari yang tadinya melihat hutan2, ternyata kami
mendapatkan pemandangan modern disini, ada toko2 dan restoran2 seperti yang ada
di tengah kota. Kami tidak merasa ada di puncak bukit yang dikelilingi oleh
hutan begitu masuk di Genting Highland ini. Agak bingung juga waktu masuk
stesen mau ke arah mana, akhirnya mengikuti orang saja. Suami masih terlihat
bête, aha, saya tahu, sepertinya dia sudah lapar. Akhirnya kami mencari tempat
untuk menikmati nasi goreng yang kami beli tadi. Setelah keluar dari gedung
yang ternyata hotel itu, kami baru menyadari kami memang berada di ketinggian,
dengan udara dingin dank kabut, seperti berada di negeri di atas
awan..cie..ciee..
Selesai makan kami mencoba untuk
mengitari Genting Highland, mungkin kami datang di waktu yang tidak tepat,
karena Theme Park outdoor yang ada di Genting ini masih dalam tahap renovasi,
jadi kami hanya bisa menikmati udara dingin, pemandangan hotel2 megah, dan
beberapa tempat yang sedang direnovasi. Hiburan yang cukup terkenal disini
adalah wisata kasino, kami memilih untuk menikmati tempat hiburan yang lain,
yaitu Theme Park Indoor. Theme park
indoor ini lebih mirip mal, karena terdapat banyak sekali restoran di
dalamnya, ada beberapa wahana, terutama untuk anak2, ada juga snow world di
dalamnya, tapi mengingat harganya lumayan sepertinya di luar budget deh. Jadi
kami hanya jalan2 mengitari Theme Park indoor tersebut sambil berfoto2..hehe.
Kami tidak berlama2 di Genting
Highland, jam 1 kami sudah turun ke stesen tempat naik bis. Perjalanan turun
pun tidak kalah menegangkan, tetapi paling tidak kami sudah lebih menikmati
perjalanannya, dan kali ini kami bertiga menguasai cable car-nya..hehe.
Puas berfoto2 kami mencari tiket
bis. Sebenarnya kami sudah memiliki tiket bis pulang hanya saja jadwalnya jam
4, jadi kami tidak bisa naik bis sebelum jam itu, sementara sayang sekali klo
kami menghabiskan waktu di sini, sementara kami bisa explore tempat lain lagi,
terpaksa kami harus membeli tiket baru dengan jam yang lebih cepat. Untuk tiket
bis yang jam 2 kami kehabisan, dapatnya tiket yang jam 3, menurut saya 1 jam
pun bemanfaat, berarti over budget 4,3 RM perorang. Sambil menunggu jadwal bis kami, kami mencari
surau untuk shalat dzuhur. Selesai shalat kami langsung menunggu di tempat
parkir bis, biar tidak ketinggalan bis..hehe. Sambil menunggu bis, kami makan
di kantin yang tadi, 2 porsi mi goreng + ayam goreng yang besar dengan 3 gelas teh
tarik dibayar tunai 28 RM. Harga dan rasa sesuai, karena melihat ayam gorengnya
yang gede bikin nafsu makan meningkat.
Akhirnya bis yang ditunggu pun
datang, begitu duduk cantik di bis, rasa ngantuk pun terasa. Saya, suami dan
ade bobo cantik di dalam bis, habisnya bis nyaman dan bersih sih. And I can say
nothing about this bus trip. Kebangun tau2nya sudah di depan Little India aja,
tidak lama bis pun masuk ke parkiran bis KL Sentral. Dari KL Sentral kami
langsung naik LRT menuju ke stesen Pasar Seni, adeku mau beli oleh2 katanya.
Sengaja kami bawa ke Pasar Seni, sekalian saya dan suami juga survey souvenir
lagi di Pasar Seni. Memang berbeda dibandingkan Petalling Street, Pasar Seni
Central Market ini lebih rapi dan memang khusus souvenir khas Malaysia. Untuk
harga, dengan barang yang sama sedikit lebih mahal memang. Tapi, ada beberapa
toko yang mau ditawar, jadi sebenarnya beda2 tipis saja dengan yang di
Petalling Street. Saya dan suami pun tergoda lagi untuk membeli beberapa oleh2.
Selesai cuci mata dan menguras dompet, kami mencari surau untuk shalat ashar. Suraunya
terletak di lantai paling atas, sempetlah foto2 sedikit..hehe, kebetulan banget
kami menangkap LRT yang lewat, keren J
Selesai belanja oleh2 kami
berniat untuk menuju ke KLCC lagi, karena adeku kemaren belum sempat ke sana Keluar dari Pasar Seni ada yang menarik perhatian,
Restoran Yousof dan Zakir. Restoran India..lagi, di restoran ini, kami hanya
memesan 1 Roti Tisu, 1 Roti Canai + kari, 1 gelas es jeruk dan 2 gelas teh
tarik dengan harga 13 RM (murah?). Sebenarnya saya mengharapkan roti tisu yang panjangnya
1 meter, tapi susah sekali menemukan Restoran Kayu Kendar di Lot 10 Bukit
Bintang, untuk menghiburku, suami mengajak ke restoran ini dan memesan Roti
Tisu, so sweet. Walaupun tidak sesuai target, tapi Roti Tisu ini cukup
memuaskan, bahkan beberapa turis yang makan di dekat kami seperti terpesona
dengan makanan roti tisu kami..hehe.
Selesai shalat maghrib, kami
kembali berfoto. Kali ini suasananya lebih indah dan gemerlap, langit sudah
gelap dan lampu2 sudah dinyalakan bahkan tidak hanya di gedung2 megah, lampu
pun menyala di dalam air mancur, indahnya.
Semakin lama air mancur ini
semakin pintar saja menarinya, bahkan bisa menari sesuai dengan musik. Terus
terang ini pertama kalinya saya menonton atraksi air mancur menari, dengan
lampunya yang cantik dan warna warni, dan saya pun terpesona. Sebuah perpaduan
teknologi dan seni yang luar biasa.
Tidak terasa sudah hampir jam 9
kami duduk sambil menikmati tarian air mancur di Suria KLCC ini. Besok sudah
harus kembali ke Indonesia, another busy day with works..hehe.
Karena kami pulang ingin
menumpang shuttle bis-nya hotel, jadi kami harus ke Bukit Bintang lagi
deh..hehe. Saya pernah membaca kalau kita bisa jalan kaki dari KLCC ke Bukit
Bintang, dilihat dari peta pun sebenarnya tidak jauh. Tapi, karena kami semua
kelelahan akhirnya walaupun berputar2, kami memutuskan naik LRT ke KL Sentral
dan lanjut naik monorail ke Bukit Bintang. Kata adeku, puas2in, ka soalnya di
palangkaraya kan tidak ada kereta, apalagi monorail..hehe J
Sesampainya di Bukit Bintang kami
langsung menuju ke halte dan menunggu bis yang jam 10 jalan. Sambil menunggu,
suami saya membeli makan untuk sarapan besok pagi. Jam 10 bis meluncur ke Hotel
Bangi Putrajaya, saya dan suami amat sangat kecapean, kami ketiduran di dalam
bis, dan baru terbangun di gerbang masuk hotel ^^.
Sampai di hotel, packing barang2
sambil ngantuk dan lelah. Selesai packing langsung tidur, jam 2 pagi sudah harus
bangun dan meluncur ke bandara KLIA2 untuk penerbangan pagi menuju Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar