Jumat, 10 April 2015

Journey to Kuala Lumpur – day 3

Genting Highland – Pasar Seni – Air Mancur Menari (Suria KLCC)

Bangun tidur tetep kepagian..hehe, karena biasa di Cikarang bangun jam 5 jadi terbawa, padahal jam 5 di sini masih gelap. Papah sudah duluan bangun (disiplin bingitz), karena mau mempersiapkan materi untuk seminar hari ini.  Yang agak susah bangun memang suamiku dan ade babonku (peace..hehe). suamiku jam 6 baru bangun itupun karena mau shalat subuh, adeku sampai jam 7 pun harus dibangunin dengan cara paksa, karena takut terlambat. Kami harus buru2, karena kami dapat schedule bis ke Genting jam 10, jadi paling tidak kami jam 8 harus berangkat dari Hotel Bangi Putrajaya. Memang biang keroknya adeku tercinta, mau mandi saja iklannya banyak banget, belum dandannya..hehe, dan tetep jam setengah 9 kami baru bisa jalan dari hotel, itupun karena tidak ada taksi yang standby berarti kami masih harus menunggu taksi, Alhamdulillah pihak hotel mau bantuin panggil taksi yang dekat. Sekitar 10 menitan baru taksinya datang, dan kami pun bergegas untuk menuju ke stesen UKM.  Karena taksi yang kami naiki bukan taksi hotel dan menggunakan argo, ternyata kami hanya membayar 10 RM, lebih murah 2 kali lipat dari yang kemaren, yang penting cukup tahu, untuk pengalaman berikutnya. Sampai di stesen UKM pun kami tertinggal kereta dan kami harus menunggu lagi sekitar 5 – 10 menitan untuk kereta selanjutnya, saya sudah takut saja terlambat naik bis ke Genting, masalahnya tiketnya sudah terbeli, kebayang kan ruginya kalau terlambat. Jam 9 lewat 7 menit keretanya datang, sepanjang jalan boro2 mau foto2 rasanya mau cemek2 adeku yang ganteng itu. Sampai di KL Sentral jam 10 kurang 5 menit, buru2 ke bawah tempat naik bis. Alhamdulillah, ternyata bis yang jam 10 masih ada, tapi penumpangnya sudah pada ngantri. Kami pun dapat antrian belakangan masuk ke dalam bis, untungnya di tiket sudah tertulis nomor kursi, jadinya tidak berebutan kursi. Alhamdulillah.

Perjalanan ke Genting cukup membuat mabuk, karena jalannya yang berkelok dan menanjak. Mana perut belum terisi, tadi hanya sempat makan roti dan air putih saja, syukur ada tolak angin dan fresh care yang bikin survive..hehe, tipikal mak2 banget yaaak. Pusing, mual, pengennya cepat sampai di stesen tempat cable carnya aja *.*

Alhamdulillah, kurang lebih satu jam ngelawan mabuk, bis ini pun sampai di stesen tempat naik cable car. Di stesen ini ada kantin juga yang menyediakan makanan dan minuman, pilihan makanannya cukup banyak, ada nasi goreng, mi goreng, ayam goreng, telur goreng, macem2 deh pokoknya. Karena saya seperti diburu2, takut terlambat naik cable carnya, jadinya kami hanya membungkus 3 nasi goreng + telur ceploknya. Sebenarnya saya sedikit tidak sadar, suami sepertinya lagi bête. Setelah di atas cable car saya baru sadar ternyata suami kesal gara2 saya seperti terburu2. Suami inginnya santai saja, kita nikmati liburannya, kan sudah sampai di stesen cable car, makan dulu di kantin yang tadi, setelah enak, badan segeran baru naik cable carnya. Saya karena takut cable carnya juga pakai schedule jadinya buru2 aja, takut ga bisa naik cable carnya. Ternyata, naik cable car tidak ada jadwalnya, kalau ada cable car kosong, tiket ada silahkan masuk dan pakai. Hehe..maaf ya, beb, kan aq ga tau ^^. Pertengahan cable car suami baru enakan, makanya baru bisa pinjem hp buat ambil foto..hehe.

Naik cable car ini cukup menegangkan, karena kita hanya ada di dalam sebuah kotak berkaca yang ditopang oleh satu tiang yang menempel di kabel tali yang berjalan di atas ketinggian. Saya sih tidak tahu pasti berapa ketinggiannya, yang pasti kami ada di atas pohon, bahkan  bisa melihat ada monyet2 yang berlompat2 di bawah kami, makin lama cable car ini semakin naik, dan kami pun semakin tegang karena ada beberapa yang naiknya sangat ekstrim -.- 20 menit yang sangat memicu adrenalin buat saya. Setelah sampai di stesen cable car Genting Highland baru lega rasanya. Sempat terpikir apa pulangnya naik bis saja ya..hehe.






Sampai di stesen Genting Highland agak kaget juga sih, dari yang tadinya melihat hutan2, ternyata kami mendapatkan pemandangan modern disini, ada toko2 dan restoran2 seperti yang ada di tengah kota. Kami tidak merasa ada di puncak bukit yang dikelilingi oleh hutan begitu masuk di Genting Highland ini. Agak bingung juga waktu masuk stesen mau ke arah mana, akhirnya mengikuti orang saja. Suami masih terlihat bête, aha, saya tahu, sepertinya dia sudah lapar. Akhirnya kami mencari tempat untuk menikmati nasi goreng yang kami beli tadi. Setelah keluar dari gedung yang ternyata hotel itu, kami baru menyadari kami memang berada di ketinggian, dengan udara dingin dank kabut, seperti berada di negeri di atas awan..cie..ciee..






Selesai makan kami mencoba untuk mengitari Genting Highland, mungkin kami datang di waktu yang tidak tepat, karena Theme Park outdoor yang ada di Genting ini masih dalam tahap renovasi, jadi kami hanya bisa menikmati udara dingin, pemandangan hotel2 megah, dan beberapa tempat yang sedang direnovasi. Hiburan yang cukup terkenal disini adalah wisata kasino, kami memilih untuk menikmati tempat hiburan yang lain, yaitu Theme Park Indoor. Theme park  indoor ini lebih mirip mal, karena terdapat banyak sekali restoran di dalamnya, ada beberapa wahana, terutama untuk anak2, ada juga snow world di dalamnya, tapi mengingat harganya lumayan sepertinya di luar budget deh. Jadi kami hanya jalan2 mengitari Theme Park indoor tersebut sambil berfoto2..hehe.







Kami tidak berlama2 di Genting Highland, jam 1 kami sudah turun ke stesen tempat naik bis. Perjalanan turun pun tidak kalah menegangkan, tetapi paling tidak kami sudah lebih menikmati perjalanannya, dan kali ini kami bertiga menguasai cable car-nya..hehe.







Puas berfoto2 kami mencari tiket bis. Sebenarnya kami sudah memiliki tiket bis pulang hanya saja jadwalnya jam 4, jadi kami tidak bisa naik bis sebelum jam itu, sementara sayang sekali klo kami menghabiskan waktu di sini, sementara kami bisa explore tempat lain lagi, terpaksa kami harus membeli tiket baru dengan jam yang lebih cepat. Untuk tiket bis yang jam 2 kami kehabisan, dapatnya tiket yang jam 3, menurut saya 1 jam pun bemanfaat, berarti over budget 4,3 RM perorang.  Sambil menunggu jadwal bis kami, kami mencari surau untuk shalat dzuhur. Selesai shalat kami langsung menunggu di tempat parkir bis, biar tidak ketinggalan bis..hehe. Sambil menunggu bis, kami makan di kantin yang tadi, 2 porsi mi goreng + ayam goreng yang besar dengan 3 gelas teh tarik dibayar tunai 28 RM. Harga dan rasa sesuai, karena melihat ayam gorengnya yang gede bikin nafsu makan meningkat.

Akhirnya bis yang ditunggu pun datang, begitu duduk cantik di bis, rasa ngantuk pun terasa. Saya, suami dan ade bobo cantik di dalam bis, habisnya bis nyaman dan bersih sih. And I can say nothing about this bus trip. Kebangun tau2nya sudah di depan Little India aja, tidak lama bis pun masuk ke parkiran bis KL Sentral. Dari KL Sentral kami langsung naik LRT menuju ke stesen Pasar Seni, adeku mau beli oleh2 katanya. Sengaja kami bawa ke Pasar Seni, sekalian saya dan suami juga survey souvenir lagi di Pasar Seni. Memang berbeda dibandingkan Petalling Street, Pasar Seni Central Market ini lebih rapi dan memang khusus souvenir khas Malaysia. Untuk harga, dengan barang yang sama sedikit lebih mahal memang. Tapi, ada beberapa toko yang mau ditawar, jadi sebenarnya beda2 tipis saja dengan yang di Petalling Street. Saya dan suami pun tergoda lagi untuk membeli beberapa oleh2. Selesai cuci mata dan menguras dompet, kami mencari surau untuk shalat ashar. Suraunya terletak di lantai paling atas, sempetlah foto2 sedikit..hehe, kebetulan banget kami menangkap LRT yang lewat, keren J


Selesai belanja oleh2 kami berniat untuk menuju ke KLCC lagi, karena adeku kemaren belum sempat ke sana  Keluar dari Pasar Seni ada yang menarik perhatian, Restoran Yousof dan Zakir. Restoran India..lagi, di restoran ini, kami hanya memesan 1 Roti Tisu, 1 Roti Canai + kari, 1 gelas es jeruk dan 2 gelas teh tarik dengan harga 13 RM (murah?). Sebenarnya saya mengharapkan roti tisu yang panjangnya 1 meter, tapi susah sekali menemukan Restoran Kayu Kendar di Lot 10 Bukit Bintang, untuk menghiburku, suami mengajak ke restoran ini dan memesan Roti Tisu, so sweet. Walaupun tidak sesuai target, tapi Roti Tisu ini cukup memuaskan, bahkan beberapa turis yang makan di dekat kami seperti terpesona dengan makanan roti tisu kami..hehe.


Dari Pasar Seni, kami meluncur naik LRT ke stesen KLCC. Sesampainya di KLCC kami langsung menuju ke pinggir kolam air mancur. Suasana sore di pinggir kolam ini sangat adem, banyak juga tidak hanya turis seperti kami, tapi juga warga lokal yang duduk2 mengitari kolam air mancur ini, sambil mengobrol dan menikmati tarian air mancur. Bahkan, kami juga mendengar ada yang berbicara bahasa Indonesia diantara orang2 yang melewati kami..hehe.



 


Selesai shalat maghrib, kami kembali berfoto. Kali ini suasananya lebih indah dan gemerlap, langit sudah gelap dan lampu2 sudah dinyalakan bahkan tidak hanya di gedung2 megah, lampu pun menyala di dalam air mancur, indahnya.





Semakin lama air mancur ini semakin pintar saja menarinya, bahkan bisa menari sesuai dengan musik. Terus terang ini pertama kalinya saya menonton atraksi air mancur menari, dengan lampunya yang cantik dan warna warni, dan saya pun terpesona. Sebuah perpaduan teknologi dan seni yang luar biasa.






Tidak terasa sudah hampir jam 9 kami duduk sambil menikmati tarian air mancur di Suria KLCC ini. Besok sudah harus kembali ke Indonesia, another busy day with works..hehe.

Karena kami pulang ingin menumpang shuttle bis-nya hotel, jadi kami harus ke Bukit Bintang lagi deh..hehe. Saya pernah membaca kalau kita bisa jalan kaki dari KLCC ke Bukit Bintang, dilihat dari peta pun sebenarnya tidak jauh. Tapi, karena kami semua kelelahan akhirnya walaupun berputar2, kami memutuskan naik LRT ke KL Sentral dan lanjut naik monorail ke Bukit Bintang. Kata adeku, puas2in, ka soalnya di palangkaraya kan tidak ada kereta, apalagi monorail..hehe J

Sesampainya di Bukit Bintang kami langsung menuju ke halte dan menunggu bis yang jam 10 jalan. Sambil menunggu, suami saya membeli makan untuk sarapan besok pagi. Jam 10 bis meluncur ke Hotel Bangi Putrajaya, saya dan suami amat sangat kecapean, kami ketiduran di dalam bis, dan baru terbangun di gerbang masuk hotel ^^.

Sampai di hotel, packing barang2 sambil ngantuk dan lelah. Selesai packing langsung tidur, jam 2 pagi sudah harus bangun dan meluncur ke bandara KLIA2 untuk penerbangan pagi menuju Jakarta.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar