Minggu, 01 Februari 2015

Journey to Cirebon – day 2

 Sinta Manisan – Keraton Kasepuhan – Nasi Jamblang Ibu Nur – Batik Trusmi

Saya dan suami bangun, shalat subuh, sambil menunggu matahari muncul, saya memoto pemandangan Cirebon dari jendela kamar dan suami menikmati fasilitas hotel, tidur2an sambil nonton tivi. Untuk kamar, hotel ini termasuk nyaman dan bersih.  Sudah terlihat sedikit terang, saya dan suami turun ke arah kolam berenang, tepatnya ke area jogging track, saya dan suami hanya jalan kaki di sepanjang jogging track tersebut, sambil berfoto dan menikmati pemandangan.




Selesai jogging, kami melihat sarapan sudah siap. Saya dan suami langsung ambil ancang2..hehe.. mandi ntar sekalian siap2 aja J Pilihan sarapannya banyak sekali, ada western, eastern, khas cirebon, bahkan ada counter khusus telur, mo dibikin apa telurnya tinggal ngomong. Selain telur, ada snack juga, kue pie, donat, kue2 pastry deh pokoknya, bahkan ada sushi juga..ckck.. saya dan suami sampai bingung mau makan apa. Liat sana, liat sini, akhirnya pilihan jatuh ke nasi juga ma temen2nya: ayam panggang, bihun, sambel goreng kentang udang, cumi..hmm.. ini sarapan apa makan siang ya..hehe.. ambilnya sih sedikit2 aja, cukup buat nyicip, selesai makan giliran pastrynya kita embat.. nyobain sushi juga, dasar laper mata, ngambilnya banyak tapi ga abis..hehe.. (jangan malu2in kata suami).

Selesai sarapan, kami kembali ke kamar untuk mandi dan siap2 for jadwal hari ini. Jam 9 kami meluncur menuju daerah yang dipenuhi ruko2 tua. Kayaknya sih wilayah pecinannya Cirebon kali (ruko2 tipikal pecinan banget), karena masih pagi, jadi hanya beberapa toko yang baru buka, dan belum terlalu padet pengunjung. Ternyata di tempat ini kami diberikan kesempatan untuk belanja oleh2..hore. Toko oleh2 yang kami datangi adalah Sinta Manisan. Denger2 toko oleh2 ini cukup terkenal di Cirebon. Memang, begitu kami masuk ke dalam toko tidak heran toko ini jadi favoritnya turis2, tempatnya bersih, ber-ac (hehe..secara Cirebon panas banget), barang2nya pun terlihat masih baru2, dan lengkap, nyari apa saja ada. Selain manisan, oleh2 khas Cirebon yang cukup terkenal adalah sirup Tjampolay, ini sirup asli buatan Cirebon. Pilihan rasanya banyak, tapi yang direkomendasikan adalah yang rasa pisang susu. Selain membeli beberapa botol Tjampolay (klo kebanyakan bingung bawanya), kami juga membeli kerupuk2 udang yang enak2 itu, trus teh cap upet yang cukup terkenal, cemilan2, dan tidak ketinggalan emping favorit suamiku. Kami diberi waktu 1 jam untuk memilih oleh2. Selesai membeli oleh2, saya dan suami meluncur ke bis. Pas keluar dari toko, mata suamiku seakan2 bersinar, wuitz dan aku pun melihat lirikan matanya. Ternyata dia melihat gerobak es durian, hmm apa yang diidam2kan dari kemaren. Awalnya saya berpikir klo duriannya hanya akan berbentuk essen saja, atau adonan2 yang dicampur daging durian”sedikit”, ternyata durian yang ditaruhkan di dalam es itu adalah satu daging durian utuh plus bijinya..hehe. Harganya menurut saya tidak terlalu mahal cukup mengeluarkan 10rb dan anda bisa menikmati es durian + sirup Tjampolay pisang susu yang maknyos itu.

Karena tidak sempat foto2, berikut saya ambil beberapa foto dari web (koleksi orang lain) untuk menggambarkan toko oleh2 dan durian yang mantap tersebut:





Sambil menunggu teman2 yang sedang belanja, foto di bis yuukkk. Setelah semua sudah berkumpul di bis, kami meluncur ke Keraton Kasepuhan.


Sampai di Keraton, kami disuguhkan dengan pemandangan bangunan2 jadoel. Kami dikumpulkan di salah satu pendopo, dijelaskan tentang keraton tersebut, sambil digambarkan bagaimana keadaan saat sultan berkuasa di zaman dulu. Selesai kami di briefing, kami mulai diajak masuk ke dalam keraton. Cukup jauh dari pintu gerbang masuk ke dalam wilayah tempat tinggal sultan. Begitu sampai di bagian dalam, terdapat taman yang dikelilingi oleh tempat tinggal sultan, museum peralatan2 zaman dulu, kantor administrasi (mungkin juga kantor abdi dalem, walaupun sultan yang berkuasa saat ini kekuasaannya tidak seperti zaman dulu, tapi budaya dan darah keturunan itu tetap dipertahankan, bahkan klo saya tidak salah info, sultan Cirebon yang sekarang adalah pimpinan raja2 se-Asia, pemilihannya berapa tahun sekali gitu) dan banyak pohon beringin juga disini, jadi suasananya memang gimana gitu..hehe.. Di tengah taman ada patung 2 ekor binatang (saya lupa tanya nama binatangnya apa). Di pendopo tempat tinggal sultan juga dari jauh kita bisa melihat singgasana sultan dan foto sultan yang sekarang, ada silsilah keturunan juga. Di museum (saya ga berani foto2..hehe), banyak barang langka dan jadoel milik sultan2 dulu, mulai pakaian, senjata, uang koin, peralatan masak, dan kelengkapan2 lainnya.




Kami juga boleh melihat dan berfoto dengan kereta yang dipakai untuk kirab kesultanan. Kereta ini sangat unik, karena bentuknya seperti burung terbang, bahkan katanya kalau jalan sayap sama lidahnya juga bisa bergerak-gerak, bukan main, ternyata orang Indonesia zaman dulu pintar2 bisa menemukan teknologi seperti itu. Kalau zaman sekarang mungkin sesuatu yang biasa, tapi zaman dulu sudah bisa semodern ini, berarti teknologinya sangat berkembang. Selain kereta ini, ada lukisan yang istimewa juga, karena lukisan ini dilihat dari arah manapun, pandangan mata objeknya selalu melihat ke kita, kalau ga salah ini lukisannya Prabu Siliwangi (dan harimaunya). Another high teknologi.




Pada saat kami berkunjung belum terlalu banyak wisatawan, jadinya tidak terlalu berebut saat berfoto. Tapi, semakin siang semakin banyak pengunjungnya, untunglah kami sudah menyelesaikan acara putar2nya. Hari pun semakin panas, dan perut sudah mulai lapar. Wisata kuliner selanjutnya, tancap..

Kami menuju ke nasi jambalang, salah satu makanan khas Cirebon, saya pikir nasinya yang berbeda, kayak nasi kuning, nasi uduk, ternyata eh ternyata nasi jambalang ini, nasi yang dibungkus daun jati, tapi yang menggugah selera adalah lauknya. Berbagai macam pilihan disediakan untuk menemani si nasi jamblang, ada cumi, udang, ayam, telur, ikan, pepes2an, tahu, tempe, kentang, aduhhh banyak deh pokoknya. Nah, kami diajak sama panitia menuju ke nasi jambalang yang cukup terkenal diantara traveler, yaitu nasi jamblang ibu nur, awalnya bingung, karena bis berhenti di gang kecil, ternyata memang lokasinya agak masuk ke dalam, untuk mobil atau motor bisa langsung masuk gang, tapi bis parkir di jalan besar aja deh.. Dan kami pun berjalan di cuaca panas Cirebon sambil membawa perut yang lapar. Sesampainya disana penuh dengan orang2 yang sedang makan maupun antri ngambil makanan..hmmm bisa makan ga ya. Ternyata tempat makan ini ada 2 tingkat, setelah kami memilih makan, kami diarahkan untuk makan di lantai atas. Alhamdulillah meja dan kursi kosongnya nya masih banyak, ada mushala juga, jadi bisa dipakai untuk shalat dzuhur. Saya mengambil cukup 1 bungkus nasi tambah tahu, kentang, pepes telur asin, dan udang yang banyak (mumpung dibayarin). Rasanya sebenarnya biasa saja, tapi selera sangat tergugah mengingat pilihan lauk yang banyak tadi. Buat saya juaranya tetap si udang, saya aja makan sekitar 3 tusuk (kurang lebih 12 ekor udang), mumpung ada di kota udang (^.-)

Foto2 ini diambil dari web (koleksi foto orang lain):



Selesai makan, shalat dzuhur, ok next location we come. Kami melanjutkan perjalanan ke area penjualan batik Trusmi, batik asli Cirebon. Pemerintah memang menyiapkan satu jalan yang khusus untuk menjual dan mungkin “membuat” juga batik trusmi ini. klo saya perhatikan daerah ini seperti daerah dago bandung, jadi sepanjang jalan ini beberapa rumah dirubah menjadi  factory outlet khusus batik trusmi. Saya dan suami sih senang2 saja melihat2 batik, tapi untuk membelinya mungkin tidak, karena harganya diluar budget, lagipula cuci2 mata liat batik2 yang cantik2 itu sudah cukup kok. Banyak outlet2 disini, tinggal kita pilih saja mau masuk kemana, udara Cirebon yang panas habis membuat saya dan suami cukup melihat satu toko yang dekat dengan tempat parkir bis, setelah puas melihat2 kami memilih untuk kembali ke bis dan bobo ciang ambil menunggu teman2 lain berbelanja. 

Dan begitu pun foto2 di Batik Trusmi saya ambil dari web:






Finally, jadwal kami untuk berwisata di Cirebon sudah rampung, selesai dari batik trusmi kami langsung meluncur pulang kembali ke cikarang-bekasi. Sebenarnya sih masih banyak tempat yang bisa dilihat di Cirebon, tapi berhubung jadwal singkat, saya merasa trip kali ini sudah cukup untuk merepresentasikan indah dan nikmatnya berwisata di Cirebon. Perhaps for d next trip. Perjalanan pulang kami agak kurang lancar, jalanan padat, bahkan ada beberapa tempat yang macet dan tidak bergerak. Untungnya kami dengan rombongan, jadinya bisa mengisi waktu dengan tidur dan mengobrol ngalur ngidul dengan suami..hehe ^^ Sampai di bekasi sudah malam, saya dan suami masih harus ke cikarang lagi, sampai di rumah sudah malam sekali. Mandi, shalat isya dan langsung tidur, besok pagi sudah kerja lagi, semangat *\\(^.^)//*
 
n.b: buat yang koleksi fotonya saya copy dan unggah di blog ini, terima kasih banyak yaa (^.-)
 
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar