Kota Surabaya (Mal) –
MM UNAIR – Jembatan Suramadu – Alun2 (wisata kuliner) Surabaya
Akhir Januari 2014 saya dan suami
menghadiri Sidang Terbuka Doktoral papah di Surabaya. Selain untuk menghadiri
acara, pastinya juga jalan2, dan yang terpenting berkumpul dengan keluarga
tercinta. Saya dan suami membutuhkan perjuangan untuk menuju Surabaya. Banyak
pilihan transportasi yang bisa dipakai untuk sampai ke Surabaya, Alhamdulillah
duit juga mencukupi, hanya saat itu kita berpikir untuk menggunakan bis.
Sebenarnya sih biar bisa ngerasain perjuangan sampai ke Surabaya. Berhubung
lewat Semarang, suami juga ingin pamer tempat kuliahnnya dulu. Di luar
perkiraan, ternyata jalur yang biasa digunakan bis mengalami hambatan,
kemacetan panjang, jalur buka tutup, jalan yang rusak ditambah genangan air
yang cukup dalam membuat bis kita mengambil keputusan untuk mengambil jalur
lain yang diharapkan bisa menempuh jarak lebih cepat. Ternyata, tidak seperti
rencana awal, perjalanan yang harusnya hanya
sekitar 12 jam jadi 24 jam. Alhamdulillah akhirnya kami tiba di Surabaya
dengan selamat. Ade2ku yang ganteng sudah jemput di terminal. Malamnya saya dan
suami mengajak ade2 untuk makan malam, suami mau traktir, bersyukur untuk ulang
tahunnya yang ke-32. Karena sudah malam, kami memilih makan di Solaria, di
salah satu mal yang dekat dengan penginapan. Selesai makan kami kembali ke
penginapan. Sesampainya kami di penginapan, langsung istirahat, karena besok
acara sidang papah, jadi harus fit dan sehat.
Acara sidang dimulai jam 9, paginya
saya dan suami jalan2 pagi di sekitar penginapan. Penginapan ini terletak di
depan Fakultas Magister Manajemen, jadi ke tempat acara pun cukup jalan kaki
saja, tidak jauh juga dari RSUD Sutomo,Surabaya. Selesai jalan pagi, sarapan bersama ade2, kata
ade bungsu kita makan di warteg saja, oke, saya pikir sekalian menghemat juga,
ternyata warteg yang dimaksud adalah rumah makan yang harganya cukup lumayan,
memang masih standar sih, tapi klo dibandingkan dengan warteg ya beda lah,de.
Alhamdulillah sebelumnya saya dah dibekalin jajan sama papah, buat traktir
ade2, jadi tinggal nombokin sedikit lah..hehe.
Selesai makan, kami siap2 untuk
menghadiri Sidang Terbuka Doktoral papah. Papah yang mau sidang, tapi saya yang
gugup. Saya percaya papah pasti bisa. Semangat.
Sesampainya di tempat sidang
terbuka, kami langsung mengambil posisi di ruangan yang disediakan untuk menonton
jalannya persidangan, kami hanya menonton lewat televisi secara langsung,
karena hanya beberapa orang saja yang bisa masuk ke dalam ruang sidang pada
saat pelaksaan. Banyak juga kerabat dan rekan kerja papah yang menghandiri sidang
terbuka ini. Subhanallah.
Alhamdulillah papah menyelesaikan
sidangnya dengan baik dan lulus.
Selesai menghadiri Sidang Terbuka
Doktoral papah, saya, suami dan ade2 memutuskan untuk jalan2 di kota Surabaya.
Tempat pertama yang kami datangi adalah Jembatan Suramadu. Jembatan ini
dibangun untuk menghubungkan Surabaya dan pulau Madura, untuk mempermudah
warganya, sebelumnya mereka menggunakan kapal fery untuk menyeberang. Jembatan
ini cukup panjang, dibutuhkan waktu kurang lebih 20 menit untuk menyeberanginya,
dan lucunya ada peringatan awas angin samping di sepanjang jembatan, terutama
di daerah tingginya, dan ada pemberitahuan, pada saat angin besar jembatan ini
akan ditutup. Alhamdulillah kami bisa menyeberang, peringatan itu benar adanya,
begitu di atas jembatan, angin terasa kencang, mobil dijalankan dengan pelan,
agar kami bisa menikmati perjalanan. Rasanya menegangkan juga berada di atas
laut, biasanya kami di Kalimantan melewati sungai, dan jembatannya tidak
sepanjang ini.
Sudah sampai disini, sayang
banget kalau ga foto2. Hunting spot yang bagus buat ngambil foto. Ade2ku aja
jadi lebay foto2 disini..hehe.
Sayangnya kamera tidak menangkap
cahaya lampu jembatan. Subhanallah, indahnya, kami memang sengaja menunggu
lampu2 menyala untuk melihat keindahannya. Sambil mencari masjid/ musholla
untuk shalat, kami jalan menuju ke alun2 kota, yang katanya kalau malam jadi
tempat nongkrong arek2 Surabaya dan pusat wisata kuliner. Setelah mutar2
mencari makan, akhirnya ade bungsuku mengambil keputusan untuk makan di Mie
Setan. Mienya ada 2 jenis, ada yang mie, ada yang ramen, bisa dimasak goreng atau
kuah, warnanya 2 jenis juga ada yang mie kuning biasa, ada yang hitam, mewakili
setannya, nah yang istimewa lagi, mie ini punya level kepedasan sampai level
10, setiap levelnya jumlah cabenya ditambah 5. Cabenya juga bukan cabe biasa,
ini cabe jablai yang pedas. Saya hanya berani mencoba level 0, suami mencoba
level 2. Ade bungsuku hanya berani level 1, ade sepupu dan ade keduaku bersaing
untuk menghabiskan level 5, 25 cabe.. and they did it. Sayangnya ga sempat
difoto mienya, sudah ribut tantang2an..hehe.
Adeku sempat ketemu temannya,
check the picture, lagi kuliah di Surabaya, karena buru2, ga ikut kami makan, hanya dibekalin Roti Maryam saja.
Selesai makan, kekenyangan makan
mie n roti maryam,kecapean juga ngetawain adeku yang kepedasan. Kami kembali ke
penginapan, istirahat karena besok rencana mau ke Jatim Park, di Batu, Malang.
Masih banyak sebenarnya tempat wisata di Surabaya yang belum kami explore. Next
trip will more experiences.
Terimakasih atas informasinya sebagai tambahan refrensi untuk saya...
BalasHapusSilahkan berkunjung ke blog kami :
http://sundaribalitour.blogspot.com/
http://toetsukra.blogspot.com/
Kami siap melayani anda dengan menyediakan transportasi selama berlibur di Bali. Kami juga menyediakan jasa photography tour untuk teman - teman yang ingin prewedding sambil jalan-jalan di Bali.
kami sangat fleksibel mengenai harga dan waktu, karena kenyamanan anda merupakan prioritas kami. Terimakasih
Mobile : 085738491514
Pin BB : 524E0631
Email : toetsukra@gmail.com / atekakoi@rocketmail.com
Alamat : Denpasar Barat