Selasa, 03 Februari 2015

Journey to Surabaya – day 1 & 2

Kota Surabaya (Mal) – MM UNAIR – Jembatan Suramadu – Alun2 (wisata kuliner) Surabaya

Akhir Januari 2014 saya dan suami menghadiri Sidang Terbuka Doktoral papah di Surabaya. Selain untuk menghadiri acara, pastinya juga jalan2, dan yang terpenting berkumpul dengan keluarga tercinta. Saya dan suami membutuhkan perjuangan untuk menuju Surabaya. Banyak pilihan transportasi yang bisa dipakai untuk sampai ke Surabaya, Alhamdulillah duit juga mencukupi, hanya saat itu kita berpikir untuk menggunakan bis. Sebenarnya sih biar bisa ngerasain perjuangan sampai ke Surabaya. Berhubung lewat Semarang, suami juga ingin pamer tempat kuliahnnya dulu. Di luar perkiraan, ternyata jalur yang biasa digunakan bis mengalami hambatan, kemacetan panjang, jalur buka tutup, jalan yang rusak ditambah genangan air yang cukup dalam membuat bis kita mengambil keputusan untuk mengambil jalur lain yang diharapkan bisa menempuh jarak lebih cepat. Ternyata, tidak seperti rencana awal, perjalanan yang harusnya hanya  sekitar 12 jam jadi 24 jam. Alhamdulillah akhirnya kami tiba di Surabaya dengan selamat. Ade2ku yang ganteng sudah jemput di terminal. Malamnya saya dan suami mengajak ade2 untuk makan malam, suami mau traktir, bersyukur untuk ulang tahunnya yang ke-32. Karena sudah malam, kami memilih makan di Solaria, di salah satu mal yang dekat dengan penginapan. Selesai makan kami kembali ke penginapan. Sesampainya kami di penginapan, langsung istirahat, karena besok acara sidang papah, jadi harus fit dan sehat.

Acara sidang dimulai jam 9, paginya saya dan suami jalan2 pagi di sekitar penginapan. Penginapan ini terletak di depan Fakultas Magister Manajemen, jadi ke tempat acara pun cukup jalan kaki saja, tidak jauh juga dari RSUD Sutomo,Surabaya.  Selesai jalan pagi, sarapan bersama ade2, kata ade bungsu kita makan di warteg saja, oke, saya pikir sekalian menghemat juga, ternyata warteg yang dimaksud adalah rumah makan yang harganya cukup lumayan, memang masih standar sih, tapi klo dibandingkan dengan warteg ya beda lah,de. Alhamdulillah sebelumnya saya dah dibekalin jajan sama papah, buat traktir ade2, jadi tinggal nombokin sedikit lah..hehe.



Selesai makan, kami siap2 untuk menghadiri Sidang Terbuka Doktoral papah. Papah yang mau sidang, tapi saya yang gugup. Saya percaya papah pasti bisa. Semangat.
Sesampainya di tempat sidang terbuka, kami langsung mengambil posisi di ruangan yang disediakan untuk menonton jalannya persidangan, kami hanya menonton lewat televisi secara langsung, karena hanya beberapa orang saja yang bisa masuk ke dalam ruang sidang pada saat pelaksaan. Banyak juga kerabat dan rekan kerja papah yang menghandiri sidang terbuka ini. Subhanallah.



Alhamdulillah papah menyelesaikan sidangnya dengan baik dan lulus.



Selesai menghadiri Sidang Terbuka Doktoral papah, saya, suami dan ade2 memutuskan untuk jalan2 di kota Surabaya. Tempat pertama yang kami datangi adalah Jembatan Suramadu. Jembatan ini dibangun untuk menghubungkan Surabaya dan pulau Madura, untuk mempermudah warganya, sebelumnya mereka menggunakan kapal fery untuk menyeberang. Jembatan ini cukup panjang, dibutuhkan waktu kurang lebih 20 menit untuk menyeberanginya, dan lucunya ada peringatan awas angin samping di sepanjang jembatan, terutama di daerah tingginya, dan ada pemberitahuan, pada saat angin besar jembatan ini akan ditutup. Alhamdulillah kami bisa menyeberang, peringatan itu benar adanya, begitu di atas jembatan, angin terasa kencang, mobil dijalankan dengan pelan, agar kami bisa menikmati perjalanan. Rasanya menegangkan juga berada di atas laut, biasanya kami di Kalimantan melewati sungai, dan jembatannya tidak sepanjang ini.

Sudah sampai disini, sayang banget kalau ga foto2. Hunting spot yang bagus buat ngambil foto. Ade2ku aja jadi lebay foto2 disini..hehe.






Sayangnya kamera tidak menangkap cahaya lampu jembatan. Subhanallah, indahnya, kami memang sengaja menunggu lampu2 menyala untuk melihat keindahannya. Sambil mencari masjid/ musholla untuk shalat, kami jalan menuju ke alun2 kota, yang katanya kalau malam jadi tempat nongkrong arek2 Surabaya dan pusat wisata kuliner. Setelah mutar2 mencari makan, akhirnya ade bungsuku mengambil keputusan untuk makan di Mie Setan. Mienya ada 2 jenis, ada yang mie, ada yang ramen, bisa dimasak goreng atau kuah, warnanya 2 jenis juga ada yang mie kuning biasa, ada yang hitam, mewakili setannya, nah yang istimewa lagi, mie ini punya level kepedasan sampai level 10, setiap levelnya jumlah cabenya ditambah 5. Cabenya juga bukan cabe biasa, ini cabe jablai yang pedas. Saya hanya berani mencoba level 0, suami mencoba level 2. Ade bungsuku hanya berani level 1, ade sepupu dan ade keduaku bersaing untuk menghabiskan level 5, 25 cabe.. and they did it. Sayangnya ga sempat difoto mienya, sudah ribut tantang2an..hehe.

Adeku sempat ketemu temannya, check the picture, lagi kuliah di Surabaya, karena buru2, ga ikut kami  makan, hanya dibekalin Roti Maryam saja.


Selesai makan, kekenyangan makan mie n roti maryam,kecapean juga ngetawain adeku yang kepedasan. Kami kembali ke penginapan, istirahat karena besok rencana mau ke Jatim Park, di Batu, Malang. Masih banyak sebenarnya tempat wisata di Surabaya yang belum kami explore. Next trip will more experiences.

1 komentar:

  1. Terimakasih atas informasinya sebagai tambahan refrensi untuk saya...
    Silahkan berkunjung ke blog kami :
    http://sundaribalitour.blogspot.com/
    http://toetsukra.blogspot.com/
    Kami siap melayani anda dengan menyediakan transportasi selama berlibur di Bali. Kami juga menyediakan jasa photography tour untuk teman - teman yang ingin prewedding sambil jalan-jalan di Bali.
    kami sangat fleksibel mengenai harga dan waktu, karena kenyamanan anda merupakan prioritas kami. Terimakasih
    Mobile : 085738491514
    Pin BB : 524E0631
    Email : toetsukra@gmail.com / atekakoi@rocketmail.com
    Alamat : Denpasar Barat

    BalasHapus