*with my hubby*
Pertengahan Maret 2015, saya dan
suami berencana untuk refreshing. Dengan budget yang terbatas, akhirnya kami
memutuskan untuk jalan-jalan ke Taman Buah Mekarsari. Awalnya suami sedikit
keberatan, soalnya terakhir kali suami ke sana masih gersang dan panas. Dengan
“pede”nya saya jelaskan ke suami kalau sekarang Taman Buah Mekarsari sudah
bagus, secara habis direnovasi besar2an, padahal saya sendiri belum pernah
sekalipun berkunjung..hehehe.
Acara jalan2 ini sebenarnya
mendadak, karena saya dan suami ingin melepas kejenuhan dengan biaya yang
sedikit dan jarak tempuh yang tidak terlalu jauh dari rumah. Perjalanan pun
kami mulai setelah shalat dzuhur dan makan siang, karena niatnya ingin having
fun jadi saya dan suami pun santai dan tidak tergesa2. Sebelum tiba di Taman
Buah Mekarsari saya dan suami memborong cemilan di minimarket…hore.
Tiba di Taman Buah Mekarsari
sekitar jam 2 siang, cuaca sudah mulai mendung. Parkiran masih ada yang kosong,
mungkin karena kami berlibur bukan di saat musim liburan sekolah. Dari parkiran
kami langsung menuju ke loket pembelian tiket. Awalnya saya ingin membeli yang
paketan, terutama yang ada paket naik perahu naganya, setelah dikonfirmasi ke
bagian informasi, paket yang berhubungan dengan wahana air sedang tidak dijual,
karena cuaca yang mendung jadi wahananya tidak berani beroperasi dulu. Karena
ini acara santai, saya dan suami fleksibel saja, jadi kami membeli tiket masuk
saja sebesar Rp. 25.000,- sesampainya di dalam nanti diliat apa yang bisa dinikmati,
yang penting cemilan jangan ketinggalan..hehe. Tiket yang dibeli terdiri dari
bukti struk pembelian tiket dan gelang magnet berbentuk buah2an yang kita pakai
selama kita berada di dalam kawasan Taman Buah Mekarsari.
Contoh beberapa paket yang
ditawarkan, masih ada banyak, yang sempat difoto hanya 2..hehe
Setelah melewati pintu masuk,
suami sedikit kaget karena melihat keadaan Taman Buah Mekarsari yang berbeda
dari yang teakhir dia ingat, sekarang lebih rindang suami bilang. Dan gerimis
pun datang, saya dan suami akhirnya memutuskan untuk naik kereta keliling saja,
supaya bisa mengelilingi taman ini tanpa kehujanan, tanpa harus lelah berjalan
dan pastinya bisa menikmati cemilan yang kami bawa sambil menikmat pemandangan
kebun buah. Tiket kereta keliling kami beli seharga Rp. 10.000,- dan hujan pun
turun sementara kami menunggu antrian masuk kereta.
Masing2 kereta terdiri dari 2
gerbong, masing2 gerbng bisa terisi sampai 20 orang. Kebetulan kami berlibur
disaat yang tidak ramai, jadi gerbong yang kami naiki hanya berisi sekitar 10
orang, nyaman dan tidak desak2an. Hanya sayang saja pemandangan kanan dan kiri
tidak terlalu jelas karena hujan yang cukup deras. Sambil menikmati cemilan,
kami memandang ke kanan dan kiri dan yang terlihat berbagai macam pohon buah.
Ada yang sudah mulai terlihat bakal buahnya, ada yang terlihat buah yang sudah
siap dipetik tapi ada juga yang hanya terlihat pohonnya saja karena buahnya
baru saja dipanen atau menunggu waktu buah selanjutnya.
Kereta keliling yang kami naiki
hanya melewati kebun2 buah dan tidak berhenti, tapi jika ada yang mau berhenti
di salah satu kebun, bisa turun, keretanya tidak menunggu, jika ingin kembali nanti
bisa menggunakan kereta keliling yang selanjutnya tanpa membayar lagi.
Kereta keliling ini berhenti
sedikit lama di pusat hiburan Taman Buah Mekarsari, saya bilang pusat hiburan
karena di tempat ini terdapat danau yang cukup luas untuk bisa menikmati macam2
permainan air, selain itu pinggir danau pun bisa dimanfaatkan untuk duduk
santai sambil mengobrol dan menikmati cemilan. Selain ada danau, di dekat sini
terdapat arena outbound yang cukup lengkap untuk anak2 maupun dewasa, ada flying fox-nya juga. Sayangnya cuaca hujan,
jadi saya dan suami memutuskan untuk tidak turun dan tetap di dalam kereta
saja. Melewati danau ini kereta yang kami tumpangi lumayan penuh, karena banyak
pengunjung yang sudah selesai menikmati tempat ini.
Kereta tidak lama berada di area
danau, setelah mengangkut penumpang, kereta kembali kearah stasiun, rute yang
kami lewati sedikit berbeda dengan rute berangkat.
Tiba di stasiun hujan masih
turun, saya dan suami akhirnya memanfaatkan waktu di stasiun sambil
menghabiskan cemilan dan berfoto2..hehe.
Akhirnya hujan reda juga, bertepatan
dengan azan ashar. Saya dan suami langsung mencari informasi letak musholla di
Taman Buah ini. Musholla tidak susah ditemukan dari stasiun, lumayan luas,
hanya untuk yang wanita sebaiknya membawa mukena dari rumah karena mukena yang
tersedia jumlahnya masih sedikit.
Selesai shalat ashar, saya dan
suami langsung menuju ke Toko Tanaman yang ada di Taman Buah Mekarsari. Toko tanaman
disini koleksi tanamannya lumayan banyak dan macam2, selain harganya yang tidak
jauh berbeda dengan toko tanaman yang lain, toko ini juga ditata dengan cantik
dan rapi, dan bisa dipakai untuk berfoto..tetep.
Puas melihat2 bibit tanaman buah
disini, saya dan suami memutuskan untuk pulang. Karena tujuannya jalan2, kami
tidak membeli bibit, melihat2 saja sudah cukup..hehe.
Sebelum pulang foto2 lagi di
dekat pintu gerbang yang cantik.
Sampai di parkiran baru deh
terasa lelahnya berjalan kaki..hehe. setelah membayar parkir sebesar Rp.15.000,-
untuk kendaraan roda empat, kami langsung meluncur ke Cikarang. Tiba di rumah
bertepatan dengan azan maghrib. Alhamdulillah untuk refreshing mendadak yang menyenangkan.