Tidur malam kurang nyenyak karena
menahan buang air kecil, tapi tidak berani ke toilet yang berada di luar kamar.
Alhamdulillah jam 1an kaka ipar bangun dan mau ke toilet juga. Selesai itu
tancap lagi tidur nyenyak kita. Bangun jam 5 pagi, langsung shalat subuh. Suami
mengetuk pintu kamar untuk mengajak jalan2 pagi. Saya, suami, dan keponakan2
memulai petualangan pagi kami mengeksplorasi kota lembang. Walaupun masih agak
gelap, kami sangat menikmati sejuknya udara pagi kota lembang. Berbeda sekali
dengan keadaan lalu lintas malam yang dipenuhi kendaraan, pagi ini jalanan kota
Lembang sangat lenggang. Hanya ada beberapa warga lokal yang beraktifitas pagi,
dan beberapa pendatang yang jalan2 pagi seperti kami. Saya dan suami memutuskan
untuk mengambil jalan lurus menuju ke arah surabi, tapi tujuan kami kali ini
adalah warung2 ketan bakar, salah satu ciri khas Lembang yang buka 24 jam.
Karena jarang olahraga jalan kaki kami terasa sedikit melelahkan..hehe. Banyak
sekali penjual ketan bakar di daerah ini, dengan macam, bentuk dan pilihan rasa
dagangan yang kurang lebih sama. Saya dan suami memilih warung ketan bakar yang
tempat duduk pengunjungnya masih kosong, jadi kami berempat bisa duduk santai
tanpa empet2an..hehe. Kami memesan 1 ketan bakar, 1 pisang bakar (menggoda
sekali bentuknya), 2 indomie goreng + telur (favorit anak2), 3 gelas susu murni
dan 1 gelas susu murni yang ditambahkan essen pandan, cantik sekali
warnanya..hehe.
Sambil menghabiskan makanan, kami
mengobrol dan mengamati orang yang lalu lalang..hehe. Ketan dengan bumbu
colenak (seperti bumbu pecel, tapi manis dan lebih kental), rasanya sih masih
biasa, untuk pisang bakar kejunya cukup enak, indomie memang sudah enak dari pabriknya,
tapi untuk susu saya rasa masih lebih enak susu yang kami minum di Surabi tadi
malam. Untuk makanan dan minuman ini, kami membayar sebesar 80rb rupiah, saya
dan suami sebenarnya agak kaget juga. Soalnya mengingat rasa dan ukurannya
dengan harga segitu sangat tidak sesuai. Tapi, tidak apa2 untuk pengalaman
selanjutnya untuk menanyakan dahulu harga makanan yang kita mau sebelum kita
memesan, namanya juga daerah wisata, biasanya harga turis dan warga lokal
berbeda. Alhamdulillah, mudah2an apa yang kami makan jadi berkah. Pulang dari
ketan bakar ini kami memilih untuk menaiki angkot saja, dengan 2000 rupiah kami
sudah sampai di penginapan..hehe.
Sampai di penginapan, yang lain
sedang sarapan, saya memilih untuk mandi supaya cepat packing karena kita akan
check out jam 9 untuk menuju wisata selanjutnya, kata suami mandinya pagian supaya tidak mengantri dan berebutan
dengan tamu penginapan lainnya..hehe. Selesai mandi, packing, selesai packing
saya dan suami turun ke lantai bawah dan duduk manis di depan kamar orang tua.
Sambil menunggu yang lain selesai mandi dan packing, kami mengobrol dan
berfoto2. Kebetulan sekali sarapan yang dari penginapan sudah datang, karena
yang lain sudah sarapan, saya dan suami yang hanya mencoba ketan dan pisang
tampaknya harus mengisi perut lagi. Dan nasi goreng + krupuk + teh tawar hangat
yang jadi breakfast service penginapan pun pindah ke dalam perut saya dan
suami. Alhamdulillah.
Masih sambil menunggu yang belum
selesai packing, kebetulan sekali ada penjual kue yang lewat, dan dipanggilah
sama kaka, ternyata penjual ini termasuk salah satu langganan kaka kami selama
dia pendidikan di sini. Dan memang benar, kue yang ditawarkan amat sangat
menggugah selera. Saya sepertinya khalap ingin mengambil semua. Bahkan kaka
saya sampai nongkong di depan jualannya si bapak..hehe. Rasa dingin dan sejuk
ini selalu menimbulkan rasa lapar.
Puas memborong kue2, kami lanjut
berfoto2..hehe (^.-)
Jam 9 kami meluncur ke wisata
selanjutnya yaitu Air Terjun Nadim, yang letaknnya masih di kawasan Perkebunan
Teh. Dari Lembang kita balik ke arah Subang, jadi ini sekalian ke arah pulang.
Alhamdulillah jalanan kami lancar, karena kami ke arah balik, jalanan yang ke
arah lembang lebih padat. Sepanjang jalan banyak juga warkop2 dengan ketan
bakarnya, selain itu ada juga penjual buah2an, seperti pisang dan labu buah
yang warnanya sangat menarik perhatian, orange terang. Kami melewati deretan
pohon pinus, dan kebun teh yang berderet cantik yang digimmick dengan kabut.
Subhanallah, indahnya ciptaan Allah.
Saya tidak hapal pasti arah
menuju ke Air Terjun Nadim ini, yang pasti kami masuk di areal Kebun Teh yang
cukup luas, bahkan kami berhenti sebentar untuk berfoto2, dan gerimis kecil pun
tidak mengurungkan niat kami untuk eksis..hehe. Buat ulet2 pucuk yang dah
nungguin pucuknya, maaf ya pucuknya diminta sedikit, buat foto, siapa tahu bisa
jadi bintang iklan..hehe.
Selesai foto2, kami meluncur ke
area Air Terjun, jalannya cukup menantang, kalau bawa mobil bagus kayaknya
harus siap mental, karena jalanannya lumayan berbatu2 dan miring, kan sayang
mobilnya J
Kami masuk kurang lebih 5 menit dan parkir di dekat Air Terjun. Karena musim
hujan, jadinya jalanan agak becek, tapi keuntungannya debit air terjunya jadi
lebih besar dan cantik.
Sebelum ke air terjun, kami
melewati parit kecil yang menjadi aliran air terjun juga, parit ini terlihat
cantik, dan airnya terlihat bersih dan segar. Saya dan suami tergoda untuk
berfoto2 disini, bahkan suami mencoba turun ke airnya, segernya.
Dari parit ini kami lanjut menuju
ke air terjun, sebelum sampai di air terjun, kami melewati lapangan yang cukup
luas, mungkin lapangan ini bisa digunakan untuk berkemah dan menggelar karpet
untuk piknik, next liburan bisa dicoba nih. Sampai di air terjun saya terpesona
sekali, maklum yang jarang liat curug (air terjun), air terjun ini indah dan
debit airnya pun besar. Di bawah air terjun ini terdapat kolam pendek yang
cukup luas, dan dapat dipakai untuk berenang dan bermain air. Dalamnya hanya
selutut, tapi saya tidak tahan berlama2 di air terjun ini, airnya dingin
sekali. Anak2 sepertinya sangat senang sekali, rasa dingin pun mereka lawan, senangnya
lihat senyum anak2 tersayang.
Kami tidak terlalu lama berada di
air terjun, karena cuaca yang berkabut, gerimis kecil, dan airnya yang dingin. Untungnya
anak2 sudah membawa baju ganti, kalau kami para orang tua tidak ikut berenang,
hanya basah2 sedikit saja. Selesai ganti baju dan bersih2, kami siap untuk ke
tujuan selanjutnya, pulang ke rumah oma..hehe.
Sepanjang jalan pulang rasanya
mengantuk, karena sudah masuk jam makan siang, kaka mengajak kami mencari
tempat makan di sepanjang jalan pulang ini. Inginnya sih makan sate maranggi,
jadinya kami mencari tempat makan sate di sepanjang jalan. Akhirnya kami
menemukan juga sebuah tempat makan sate yang sepertinya baru saja dibuka,
namanya warung sate “Ciawitali”. Tempatnya lumayan rapi dan bersih, tersedia
beberapa saung tempat makan lesehan. Tempar parkirnya lumayan luas, dan
pemandangan cantik. Karena kami ber-17 orang, jadi kami memakai 2 saung yang
dijadikan satu. Kami memesan sate maranggi, ayam bakar, sop iga, nasi liwet.
Makanan pun datang dengan bonus teh tawar hangat, lalapan dan sambal, mantap.
Ayoo makan, nikmatnya. Saya dan suami mencoba sate dan sop iga, buat saya yang
bukan pecinta daging, makanan ini enak, hanya mungkin bagian lemak dari sate
yang sedikit tebal, jadi saya dan suami sisihkan saat makan, ingat
kolesterol..hehe.
Alhamdulillah, selesai makan, semua ngantuk dan kecapean, ayo
semangat, sebentar lagi sampai di rumah..hehe J
Sampai di rumah semua kecapean,
tapi hati senang dan perut pun kenyang, apalagi anak2. Alhamdulillah, wait for
next wonderfull family vacation lagi.